Sumber gambar : oz-fantasyblog.blogspot.com
Aku tahu, memang
sulit membaca nama dari makhluk yang satu ini. Dalam bahasa Yunani, Hekatonkheire
berarti bertangan seratus. Nah, daripada aku sulit-sulit menulis Hekatonkheire,
lebih baik kusebut Para Tangan Seratus saja. Kenapa ada kata Para?
Yah, itu karena jumlahnya lebih dari satu. Maksudku, bukanjumlah tangannya, tapi jumlah makhluk ini. Ah, kalian baca sajalah.
Sesuai dengan namanya, Para Tangan Seratus merupakan makhluk
mitologi dari Yunani yang memiliki seratus tangan, ditambah dengan lima puluh
wajah dengan ekspresi berbeda. Letak tangannya bisa dimana saja, ngomong-ngomong.
Mungkin mencuat dari dada mereka, punggung, atau darimanapun itu. Sedangkan,
wajahnya yang berjumlah lima puluh ada yang berderet ataupun bertumpuk-tumpuk
seperti mata laba-laba . Bayangkan ketika Para Tangan Seratus masih bayi dan
terbangun di malam hari meminta susu, kuharap ibunya tidak kewalahan membuatkan
lima puluh botol susu untuk setiap wajah.
Ngomong-ngomong soal ibu, Para Tangan Seratus merupakan anak
dari Gaea(Bumi) dan Ouranos(Langit). Mereka merupakan saudara dari Titan
Generasi Pertama dan Para Tetua Cyclops, tapi Para Tangan Seratus dan Para
Tetua Cyclops dibuang ke Tartarus oleh Ouaranos ayah mereka, karena mereka
terlalu, eh, buruk rupa.
Pada akhirnya, mereka akan dibebaskan oleh Kronos, Raja
Semesta, Titan Waktu—walaupun pada akhirnya dibuang lagi dan akan diselamatkan
oleh Zeus dkk. Tentang kata Para,
Para Tangan Seratus berjumlah tiga, yakni Briares, Cottus, dan Gyges. Mereka
bertiga berpihak kepada dewa-dewi dalam Titanomakhia—akan kita bahas lain waktu.
Kemampuannya dalam perang itu jangan diragukan. Dengan tangan sebanyak itu, kemampuan
mereka sama saja dengan catapult berkecepatan
super—melontarkan puluhan batu sekaligus dalam satu lemparan.
0 komentar:
Posting Komentar